Puskesmas Jembatan Mas Gelar Sosialisasi dan Pembinaan Kesehatan Kebugaran Santri di Pondok Pesantren Darusy Syafiiyah

Jambi | PP Darusy Syafiiyah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran di lingkungan pesantren, Puskesmas Jembatan Mas mengadakan sosialisasi dan pembinaan kesehatan bagi para santri di Pondok Pesantren Darusy Syafiiyah pada hari Selasa, 25 Februari 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para santri mengenai pola hidup sehat, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta cara menjaga kebugaran tubuh agar tetap optimal dalam menjalani aktivitas belajar dan ibadah.

Petugas Puskesmas Jembatan Mas, menyampaikan bahwa santri sebagai generasi penerus bangsa perlu memiliki tubuh yang sehat agar dapat belajar dengan maksimal. “Kesehatan adalah aset utama dalam menuntut ilmu. Dengan tubuh yang sehat, santri dapat lebih fokus dalam mengaji dan beribadah,” ujarnya.

Dalam sosialisasi ini, tim medis memberikan pemaparan mengenai pola makan sehat, pentingnya olahraga ringan, tata cara menjaga kebersihan pribadi, serta pencegahan berbagai penyakit menular yang kerap terjadi di lingkungan pesantren. Selain itu, dilakukan pula sesi pemeriksaan kesehatan bagi santri, meliputi pengecekan tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT), serta konsultasi kesehatan gratis.

Salah satu santri yang mengikuti kegiatan ini mengaku sangat antusias dan mendapatkan banyak wawasan baru. “Kami jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga kesehatan. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan secara rutin,” ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara santri dan tim kesehatan, di mana para santri diberikan kesempatan untuk bertanya langsung mengenai berbagai permasalahan kesehatan yang mereka alami.

Pihak Pondok Pesantren Darusy Syafiiyah mengapresiasi program ini dan berharap adanya tindak lanjut dalam bentuk pembinaan kesehatan yang lebih berkelanjutan. “Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Jembatan Mas atas kepeduliannya terhadap kesehatan santri. Semoga sinergi ini terus terjalin untuk menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sehat,” ujar perwakilan pondok pesantren.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para santri semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan pesantren dengan lebih produktif dan nyaman.

Report : CS

Musyawarah Gabungan: Kitab Fathul Qorib Bab Sholat, Menjaga Tradisi Salafus Shalih

Jambi | Batang Hari – PP Darusy Syafiiyah (25/02/2025) – Dalam rangka menjaga dan melestarikan tradisi Salafus Shalih, sejumlah pondok pesantren menggelar Musyawarah Gabungan di Pondok Pesantren Darusy Syafiiyah Kampung Pulau Pemayung untuk membahas Kitab Fathul Qorib, khususnya BAB Sholat. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pondok pesantren, antara lain Pondok Pesantren Darusy Syafiiyah, Fathul Ulum, Minhajussaadah, Roudhotut Tholibin, Al Muhajirin, dan Fathur Rahman.

Musyawarah yang berlangsung dengan penuh khidmat ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para santri terhadap ilmu fikih, khususnya dalam hal ibadah sholat yang merupakan kewajiban utama bagi umat Islam. Para kiai dan asatidz dari masing-masing pesantren turut memberikan pemaparan serta mendiskusikan berbagai aspek dalam kitab Fathul Qorib, sebuah kitab fikih rujukan dalam Mazhab Syafi’i yang sering dikaji di berbagai pesantren di Indonesia.

Menurut Ustadz Rahmat Fauzi, M.Pd salah satu pemateri dalam musyawarah ini, kajian kitab kuning seperti Fathul Qorib sangat penting dalam membangun pemahaman fikih yang kokoh di kalangan santri. “Melalui musyawarah ini, kita berharap dapat memperkokoh tradisi keilmuan di pesantren sekaligus menanamkan semangat istiqomah dalam menuntut ilmu,” ungkapnya.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlangsung secara rutin sebagai wadah bagi para santri untuk semakin bersemangat dalam mendalami dan mengkaji kitab-kitab warisan para ulama terdahulu. Dengan demikian, tradisi keilmuan Islam yang telah diwariskan oleh generasi salafus shalih dapat tetap terjaga, berkembang, dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Acara ditutup dengan doa bersama serta kesepakatan untuk melanjutkan kajian-kajian lanjutan terkait kitab-kitab. Diharapkan, semangat ngaji kitab kuning dapat terus mengakar kuat dalam kehidupan para santri dan melahirkan generasi yang faqih dalam ilmu agama.